
Semua Penerbangan LCC di Bandara Soetta Bakal Dipindah ke Terminal 1
Semua Penerbangan LCC di Bandara Soetta Bakal Dipindah ke Terminal 1
Oleh: Redaksi Transportasi Indonesia
Latar Belakang Penataan Ulang
Penataan ulang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, kembali menjadi sorotan publik. Pemerintah, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), telah menyampaikan rencana untuk mengelompokkan jenis maskapai penerbangan berdasarkan model bisnisnya. Dengan kebijakan ini, maskapai penerbangan bertarif rendah atau low cost carrier (LCC) akan dialokasikan secara khusus di Terminal 1. Sementara itu, maskapai dengan layanan penuh atau full-service akan difokuskan beroperasi di Terminal 3. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan penumpang, dan pengoptimalan kapasitas Bandara Soetta yang hingga kini menjadi gerbang utama lalu lintas udara di Indonesia.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (1/1/2025), Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan alasan utama pemisahan antara maskapai LCC dan full-service. Menurutnya, dengan memusatkan layanan LCC di Terminal 1, Bandara Soetta akan mampu memberikan pengalaman lebih baik bagi para penumpang di setiap segmen. Penumpang LCC cenderung mencari harga tiket yang terjangkau, sedangkan penumpang full-service membidik kenyamanan dan fasilitas premium. Dengan demikian, konsep ini diharapkan mampu menyeimbangkan kebutuhan para pelaku industri aviasi sekaligus menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih optimal.
Terminal 1 sebagai Basis Maskapai LCC
Terminal 1, yang selama ini telah melayani sejumlah penerbangan domestik, ke depan akan menjadi pusat kegiatan maskapai berbiaya rendah. Erick Thohir menyebutkan bahwa semua penerbangan LCC yang sebelumnya beroperasi di Terminal 2 akan dipindahkan ke Terminal 1. Ini termasuk maskapai nasional maupun internasional yang menerapkan model bisnis LCC. Dengan pengalokasian ini, penumpang LCC diproyeksikan bisa merasakan kemudahan akses, check-in yang lebih efisien, dan pengaturan antrian bagasi yang lebih tertata.
Semua Penerbangan LCC di Bandara Soetta Bakal Dipindah ke Terminal 1
Pemerintah dan pengelola bandara berharap, dengan penempatan LCC di Terminal 1, antrean penumpang dan jadwal keberangkatan bisa lebih terpola. Ruang tunggu, fasilitas pendukung, serta sarana transportasi darat ke pusat kota di Terminal 1 akan ditingkatkan agar dapat menunjang tingginya aktivitas penerbangan berbiaya rendah. Peningkatan kapasitas Terminal 1 pun sudah mulai dirancang agar sejalan dengan visi jangka panjang Bandara Soetta sebagai hub penerbangan internasional.
Terminal 3 untuk Maskapai Full-Service
Sementara itu, maskapai-maskapai full-service akan diarahkan beroperasi di Terminal 3. Terminal ini sebelumnya memang sudah dikenal sebagai gerbang bagi maskapai besar yang menawarkan layanan premium. Contohnya, beberapa penerbangan internasional papan atas serta maskapai nasional Garuda Indonesia yang mengedepankan pelayanan full-service. Dengan pembagian ini, penumpang full-service diharapkan bisa menikmati ruang tunggu yang lebih nyaman, layanan lounge yang eksklusif, serta prosedur check-in dan bagasi yang disesuaikan dengan standar maskapai berfasilitas lengkap.
Erick Thohir menekankan, pemindahan ini bukan semata-mata memindahkan lokasi, melainkan mengoptimalkan operasional penerbangan. Dengan memusatkan maskapai full-service di Terminal 3, bandwidth pelayanan bisa ditingkatkan agar penumpang internasional dan domestik tak perlu merasa sumpek akibat padatnya jalur keberangkatan dan kedatangan. Terminal 3 juga telah memiliki infrastruktur yang lebih modern serta mampu menangani penerbangan jarak jauh, sehingga sejalan dengan kebutuhan maskapai full-service yang pada umumnya melayani rute-rute internasional.
Perpindahan Batik Air
Salah satu maskapai yang terkena dampak penataan ulang ini adalah Batik Air. Maskapai yang telah beroperasi di Terminal 2 sejak 2 Agustus 2022 tersebut akan menyesuaikan diri dengan kebijakan baru dan berpindah ke Terminal 3. Mengingat Batik Air masuk dalam kategori layanan full-service, perpindahan ini diharapkan akan memudahkan penumpang dalam menikmati fasilitas yang lebih lengkap, mulai dari check-in counter, ruang tunggu, hingga layanan bagasi. Pihak bandara juga memastikan bahwa proses perpindahan akan dilakukan secara bertahap untuk meminimalisasi kekacauan jadwal dan kebingungan penumpang.
Dampak Bagi Penumpang
Perubahan besar dalam tata letak terminal di Bandara Soetta tentu membawa konsekuensi bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan. Bagi penumpang LCC, perpindahan ke Terminal 1 berarti mereka bisa lebih mudah mengenali jalur dan proses keberangkatan karena seluruh layanan LCC terkonsentrasi di satu area. Hal ini juga memudahkan koordinasi dengan agen perjalanan dan penyedia jasa transportasi penunjang bandara.
Di sisi lain, penumpang full-service dapat merasakan peningkatan kualitas fasilitas di Terminal 3. Dari sisi pelayanan, Terminal 3 menjanjikan infrastruktur yang lebih mutakhir. Selain itu, penumpang akan mendapat dukungan ekstra seperti self check-in kiosk, jalur antrean khusus bagi anggota program loyalitas, serta layanan bagasi yang lebih cepat. Bagi Batik Air sendiri, perpindahan ke Terminal 3 bisa dipandang sebagai peluang untuk memperluas jaringan rute, mengingat Terminal 3 sering menjadi hub bagi penerbangan internasional.
Upaya Meningkatkan Kapasitas Bandara
Kebijakan pemisahan terminal ini juga dipicu oleh semakin tingginya jumlah penumpang di Bandara Soetta. Hingga beberapa tahun terakhir, bandara ini menampung puluhan juta penumpang setiap tahunnya, baik domestik maupun internasional. Pembagian terminal berdasarkan segmen maskapai diharapkan dapat menyeimbangkan aliran penumpang dan mengurangi penumpukan. Selain itu, bandara dan pemerintah terus bekerja sama untuk memastikan penumpang dapat beradaptasi dengan perubahan ini, antara lain melalui peningkatan sosialisasi mengenai lokasi baru dan rute transportasi yang tersedia di masing-masing terminal.
Upaya lain yang tak kalah penting adalah penambahan fasilitas penunjang seperti area parkir yang diperluas, jalur airport shuttle yang dioptimalkan, serta papan petunjuk arah yang lebih informatif di setiap sudut bandara. Dengan demikian, penumpang di Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 bisa mendapatkan kemudahan mobilitas tanpa kebingungan memilih moda transportasi selanjutnya.
Harapan Jangka Panjang
Dengan menyatukan seluruh LCC di Terminal 1 dan mengumpulkan maskapai full-service di Terminal 3, Erick Thohir berharap Bandara Soetta akan semakin kompetitif di kancah internasional. Selain menjadi pintu gerbang utama Indonesia, Bandara Soetta juga diharapkan dapat menarik maskapai-maskapai baru untuk membuka rute internasional. Bagi industri pariwisata, peningkatan kapasitas dan kualitas layanan bandara ini menjadi langkah penting untuk mendorong jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Masyarakat juga diharapkan bisa merasakan manfaat langsung dari pengembangan infrastruktur dan layanan bandara. Pertumbuhan sektor penerbangan secara umum akan membantu menggerakkan roda perekonomian, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata utama di kawasan Asia Tenggara.